- Δ ዖзυմθկо π
- Ичሎстеглև юդ кθвсሥ оηунтուв
- ቸε еղιл цεժу
- Оስፃр ωբиλεпе
- Էчኁшυፕиλе ըዳаፋи
- Очαςቄያ цамиሑобрፆ ሒቷαкαዒитв
Halini dialaminya selama tiga belas tahun, ada yang mengatakan tujuh belas tahun dan ada pula yang mengatakan delapan belas tahun. Selama itu penghidupan Nabi Ayub sangat sulit dan sengsara ("Sesungguhnya aku) asal kata Annii adalah Bi-ann (telah ditimpa kemudaratan) yakni hidup sengsara (dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang di antara semuaفَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَىٰ وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami. Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Maka Kami memperkenankan doanya yakni seruannya itu dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya sebagai anaknya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung sehingga dapat melahirkan anak, padahal sebelumnya ia mandul. Sesungguhnya mereka para Nabi yang telah disebutkan tadi adalah orang-orang yang selalu bersegera mereka selalu bergegas-gegas di dalam kebaikan-kebaikan mengerjakan amal-amal ketaatan dan mereka berdoa kepada Kami dengan mengharapkan rahmat Kami dan takut kepada azab Kami. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami yakni merendahkan diri dan patuh di dalam beribadah. Kemudian Kami mewujudkan harapannya. Doanya Kami kabulkan dan ia Kami karuniai-meskipun dalam umur yang sudah tua dan dalam keadaan istrinya mandul-seorang anak bernama Yahyâ. Sesungguhnya para nabi yang terpilih itu selalu bergegas untuk melakukan setiap perbuatan baik, memohon doa karena haus akan kasih sayang Kami, dan hanya takut serta mengagungkan diri Kami. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Setelah sebelumnya mandul berkat doa Zakaria. Inilah di antara pentingnya mencari teman hidup yang saleh agar mendapatkan pula kebaikannya. Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan para nabi dan rasul secara sendiri-sendiri, maka Allah puji mereka secara umum. Yakni ketaatan. Mereka segera melakukannya pada waktu-waktu yang utama, menyempurnakannya dan tidak meninggalkan satu keutamaan pun yang mampu dilakukan kecuali dilakukannya serta memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Maksudnya, mereka meminta kepada Allah dalam hal yang yang diinginkan yang terkait dengan maslahat dunia dan akhirat, serta berlindung kepada-Nya dari sesuatu yang tidak diinginkan yang ada di dunia dan akhirat. Mereka berharap dan cemas, tidak lalai dan tidak mengulur-ulur. Menurut Ats Tsauri, maksud dengan harap dan cemas adalah, bahwa mereka mengharapkan apa kenikmatan yang ada di sisi-Nya dan takut terhadap azab di sisi-Nya. Dalam ibadahnya. Hal ini karena tingginya maârifat pengenalan mereka terhadap Tuhan mereka.
17لَوْ اَرَدْنَآ اَنْ نَّتَّخِذَ لَهْوًا لَّاتَّخَذْنٰهُ مِنْ لَّدُنَّآ ۖاِنْ كُنَّا فٰعِلِيْنَ 18 بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهٗ فَاِذَا هُوَ زَاهِقٌۗ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُوْنَ 19 وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ 20
{وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ 89 فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ 90 } Dan ingatlah kisah Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris yang paling baik.” Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami. Allah Swt. menceritakan tentang hamba-Nya yaitu Zakaria ketika ia meminta kepada Allah agar dikaruniai seorang anak laki-laki yang kelak akan menjadi nabi sesudah ia tiada. Kisah ini telah disebutkan dengan panjang lebar dalam permulaan tafsir surat Maryam dan surat Ali Imran, tetapi dalam surat ini lebih singkat. {إِذْ نَادَى رَبَّهُ} tatkala ia menyeru Tuhannya. Al-Anbiya 89 dengan sembunyi-sembunyi dari penglihatan kaumnya. {رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا} Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri. Al-Anbiya 89 Yakni tidak beranak dan tidak ada ahli waris yang akan menduduki jabatan kenabian sesudahnya untuk mengatur manusia. {وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ} dan Engkaulah waris yang paling baik. Al-Anbiya 89 Hal ini merupakan doa dan sanjungan yang sesuai dengan permintaan yang diajukan. Dalam firman selanjutnya disebutkan {فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ} Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Al-Anbiya 90 Ibnu Abbas, Mujahid, dan Sa’id ibnu Jubair mengatakan bahwa istri Zakaria sebelum itu mandul, tidak dapat beranak. Setelah Zakaria berdoa memohon agar dikaruniai anak, maka mengandunglah ia. Abdur Rahman ibnu Mahdi telah meriwayatkan dari Talhah ibnu Amr, dari Ata, bahwa lisan lidah istri Zakaria panjang, lalu Allah memperbaikinya. Menurut riwayat yang lain, pada tubuhnya terdapat sesuatu cela, lalu diperbaiki oleh Allah. Hal yang sama telah dikatakan oleh Muhammad ibnu Ka’b dan As-Saddi. Tetapi pendapat yang paling kuat adalah yang disebutkan pertama tadi. ******************* Firman Allah Swt. . {إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ} Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik. Al-Anbiya 90 Yaitu gemar mengerjakan amal-amal yang mendekatkan diri kepada Allah dan amal-amal ketaatan. {وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا} dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Al-Anbiya 90 As-Sauri mengatakan, maksudnya yaitu berharap atas pahala yang ada di sisi Kami dan cemas takut terhadap siksa yang ada di sisi Kami. وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami. Al-Anbiya 90 Ali ibnu AbuTalhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa makna khasyi’in adalah orang-orang yang membenarkan apa yang telah diturunkan oleh Allah Swt. Mujahid mengatakan, orang-orang yang benar-benar beriman. Abul Aliyah mengatakan orang-orang yang takut. Abu Sinan mengatakan bahwa al-khusyuk adalah rasa takut yang melekat dalam hati dan tidak pernah lenyap darinya selamanya. Dan dari Mujahid disebutkan pula, bahwa makna khasyi’in adalah orang-orang yang merendahkan dirinya. Al-Hasan, Qatadah dan Ad-Dahhak mengatakan bahwa khasyi’in artinya orang-orang yang merendahkan dirinya kepada Allah Swt. Masing-masing dari pendapat-pendapat tersebut beraneka ragam satu sama lainnya. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Muhammad At-Tanafisi, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Fudail, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Ishaq, dari Abdullah Al-Qurasyi, dari Abdullah ibnu Hakim yang mengatakan, bahwa Khalifah Abu bakar berkhotbah kepada kami. Dalam khotbahnya ia mengatakan, “Amma Ba’du. Sesungguhnya aku berwasiat kepada kalian agar bertakwa kepada Allah dan memuji-Nya dengan pujian yang layak bagiNya. Dan berharap dengan cemaslah kalian seraya merendahkan diri dalam memohon kepada-Nya. Karena sesungguhnya Allah Swt. telah memuji Zakaria dan ahli baitnya melalui firman-Nya Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk pada Kami.TafsirSurat Al-Anbiya' Ayat 20 يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ (Mereka selalu bertasbih malam dan siang dengan tiada henti-hentinya) bertasbih bagi mereka bagaikan nafas dalam diri kita; tiada sesuatu pun yang mengganggunya.
Home QS. Al-Anbiya Ayat 89 وَزَكَرِيَّاۤ اِذۡ نَادٰى رَبَّهٗ رَبِّ لَا تَذَرۡنِىۡ فَرۡدًا وَّاَنۡتَ خَيۡرُ الۡوٰرِثِيۡنَ Wa Zakariyyaaa iz naadaa Rabbahuu Rabbi laa tazarnii fardanw wa Anta khairul waarisiin Dan ingatlah kisah Zakaria, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri tanpa keturunan dan Engkaulah ahli waris yang terbaik. Juz ke-17 Tafsir Dan ingatlah kisah Zakaria, seorang rasul yang terus berusaha dan berdoa agar diberi keturunan, ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan khusyuk, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri tanpa keturunan yang akan melanjutkan tugasku membimbing umat; dan aku yakin, sekiranya Engkau tidak memberikan keturunan kepadaku, Engkaulah ahli waris yang terbaik yang akan memelihara agama ini setelah aku wafat. Pada ayat ini Allah mengarahkan perhatian Nabi Muhammad saw dan umatnya kepada kisah Nabi Zakaria. Karena ia tidak mempunyai anak, maka ia merasa kesepian dan tidak mempunyai seorang pun keturunan yang akan menggantikan dan melanjutkan perjuangannya bila ia telah meninggal dunia. Sebab itu ia berdoa kepada Allah agar Dia tidak membiarkannya hidup tanpa keturunan. Pada akhir ayat ini disebutkan ucapan Nabi Zakaria setelah ia mengucapkan doanya itu. Lalu ia berkata, "Dan Engkau adalah ahli waris yang paling baik?" Maksudnya ialah bahwa apabila Allah menghendaki tidak akan menganugerahkan keturunan kepadanya, maka ia pun rela dan tidak berkecil hati, karena ia yakin bahwa Allah akan tetap memelihara agamanya, dan tidak akan menyia-nyiakan agamanya dan Allah tentu akan memilih orang yang paling tepat sebagai pengganti Zakaria setelah wafatnya. Kisah ini telah dibahas lebih luas dalam Surah Ali 'Imran dan Surah Maryam. sumber Keterangan mengenai QS. Al-AnbiyaSurat Al Anbiyaa' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyaa'nabi-nabi, karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surat Al Anbiyaa' menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad maka ditegaskan Allah, kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surat itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu.
21Al-Anbiya-89: And Zachariah had cried to his Lord (saying): "My Lord! Do not leave me alone. And You are the Best of the inheritors". (English Transliteration: Va zakariyyea iz neadea raabbahu raabbi lea tazarnee fardan va anta haayrul veariseen (veariseena).)
Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Dan ingatlah kisah Zakaria kemudian dijelaskan oleh Badalnya pada ayat selanjutnya tatkala ia menyeru Rabbnya melalui doanya yang mengatakan, "Ya Rabbku! Janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri tanpa anak yang kelak akan mewarisiku dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik" yang tetap abadi sesudah semua makhluk-Mu musnah. Sampaikan juga kisah perjalanan Zakariyyâ, tatkala ia-setelah melihat kekuasan Allah yang membangkitkan harapan di dalam hati untuk memperoleh rahmat-Nya-berdoa kepada Tuhannya. Ia berkata, "Tuhanku, janganlah Engkau biarkan diriku sendirian tanpa penerus, sedangkan Engkau adalah sebaik-baik penerus bagi yang lain, karena hanya Engakaulah yang kekal setelah kemusnahan alam semesta." Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Maksudnya, tidak mempunyai keturunan yang mewarisi. Beliau berdoa demikian ketika merasa ajalnya sudah dekat dan khawatir tidak ada yang menggantikannya berdakwah kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan mengurus masyarakat. Maksud Nabi Zakaria adalah seandainya Allah tidak mengabulkan doanya, yakni memberikan keturunan, maka dia Zakaria menyerahkan dirinya kepada Allah karena Dia ahli waris yang paling baik, yang kekal setelah semuanya binasa. Meskipun demikian, Zakaria menginginkan sesuatu yang menenangkan hatinya dan melegakan jiwanya, yaitu agar dikaruniakan kepadanya seorang anak untuk menggantikannya berdakwah kepada Allah.
. 287 173 211 342 258 188 266 192