Matius 1:5. Matius 1:5 (disingkat Mat 1:5; bahasa Inggris: Matthew 1:5) adalah ayat kelima dari pasal pertama Injil Matius, yaitu kitab pertama dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Ayat ini termasuk ke dalam Silsilah Yesus Kristus yang mengawali kitab Injil menurut catatan Matius, salah seorang dari keduabelas Rasul mula-mula. ”Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

75: Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." 7:6 "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu." 7:7

7 Meu coração está firme, ó Deus, meu coração está firme; cantarei ao som de instrumentos! Leia o capítulo completo Salmo 57 Este versículo em outras versões da Bíblia7 Resoluto está o meu coração, ó Deus, resoluto está o meu coração; cantarei, sim, cantarei Almeida Revista e Atualizada7 Preparado está o meu coração, ó Deus, preparado está o meu coração; cantarei e Almeida Revista e Corrigida
Matius 6:7. Doa adalah sejenis metode yang digunakan oleh setiap orang Kristen untuk dekat dengan Tuhan, dan juga cara untuk mendapatkan pekerjaan Roh Kudus. Seringkali kita tidak tahu bagaimana berdoa untuk mendapatkan perkenanan Tuhan. Kita bahkan berpikir bahwa semakin lama waktu berdoa semakin baik, sehingga doa menjadi urusan menjalankan 1 "Não julguem, para que vocês não sejam Pois da mesma forma que julgarem, vocês serão julgados; e a medida que usarem, também será usada para medir "Por que você repara no cisco que está no olho do seu irmão, e não se dá conta da viga que está em seu próprio olho?4 Como você pode dizer ao seu irmão Deixe-me tirar o cisco do seu olho’, quando há uma viga no seu?5 Hipócrita, tire primeiro a viga do seu olho, e então você verá claramente para tirar o cisco do olho do seu irmão.
Bacaan MATIUS 7:1-6. Matius 7: 1-5: 1) Arti yang salah dari kata-kata 'jangan menghakimi': a) Yesus melarang adanya pengadilan. Penafsiran ini jelas salah karena bertentangan dengan bagian-bagian Kitab Suci di bawah ini: · Keluaran 18:13-26 dimana Musa dan sejumlah orang menjadi hakim. · 1Raja-raja 3:16-28 dimana Salomo menjadi hakim.

Logo YouVersionAlkitabRencanaVideoDapatkan AplikasinyaPemilih BahasaIkon PencarianMatius 57Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh AlkitabAplikasi Alkitab untuk Anak-AnakVerse Images for Matius 57Rencana Bacaan dan Renungan gratis terkait dengan Matius 57Semuanya Tenang Menerima Ketentraman Yesus Natal Ini Tuhan Beserta KitaHal-hal yang Yesus Tidak Pernah UcapkanAjaran-ajaran YesusMengejar WortelRevival Is Now! ID Harta MilikPuasa 21 Hari21 Hari Berdoa bagi Sahabat Sukacita Untuk Segala MusimDapatkan Aplikasi Alkitab YouVersionSimpan ayat, baca luring, tonton klip pengajaran, dan lainnya!YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kamiBerandaAlkitabRencanaVideo

Matius25: 1-13 | Perumpamaan Tuhan Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus iklan Thursday, October 30, 2014 Matius 25: 1-13 | Besiaplah Setiap Saat Bacaan Firman Tuhan: Matius 25: 1-13. Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."
5KHOTBAH DI BUKITPASAL 5–7Ucapan bahagia51-12Luk. 620-23 1Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. 2Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya 3”Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 4 Yes. 612 Berbahagialah orang yang berdukacita,karena mereka akan dihibur. 5 Mzm. 3711 Berbahagialah orang yang lemah lembut,karena mereka akan memiliki bumi. 6 Yes. 551-2 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran,karena mereka akan dipuaskan. 7Berbahagialah orang yang murah hatinya,karena mereka akan beroleh kemurahan. 8 Mzm. 243-4 Berbahagialah orang yang suci hatinya,karena mereka akan melihat Allah. 9Berbahagialah orang yang membawa damai,karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 10 1Ptr. 314 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran,karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 11 1Ptr. 414 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 12 2Taw. 3616; Kis. 752 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.”Garam dunia dan terang dunia513-16 13 Mrk. 950; Luk. 1434-35 ”Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. 14 Yoh. 812, 95 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. 15Mrk. 421; Luk. 816, 1133 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. 161Ptr. 212 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”Yesus dan hukum Taurat517-48Luk. 627-36 17”Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. 18Luk. 1617 Karena Aku berkata kepadamu Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. 19Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. 20Maka Aku berkata kepadamu Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 21 Kel. 2013; Ul. 517 Luk. 1257-59 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. 22Tetapi Aku berkata kepadamu Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. 23Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, 24tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. 25Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. 26Aku berkata kepadamu Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas. 27 Kel. 2014; Ul. 518 Kamu telah mendengar firman Jangan berzinah. 28Tetapi Aku berkata kepadamu Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. 29Mat. 189; Mrk. 947 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. 30Mat. 188; Mrk. 943 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka. 31 Ul. 241-4; Mat. 197; Mrk. 104 Telah difirmankan juga Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. 32Mat. 199; Mrk. 1011-12; Luk. 1618; 1Kor. 710-11 Tetapi Aku berkata kepadamu Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah. 33 Im. 1912; Bil. 302; Ul. 2321 Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. 34Yes. 661; Mat. 2322; Yak. 512 Tetapi Aku berkata kepadamu Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, 35Mzm. 483; Yes. 661 maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; 36janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. 37Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat. 38 Kel. 2124; Im. 2420; Ul. 1921 Kamu telah mendengar firman Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. 39Tetapi Aku berkata kepadamu Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. 40Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. 41Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. 42Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. 43 Im. 1918 Kamu telah mendengar firman Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 44Tetapi Aku berkata kepadamu Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 45Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. 46Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? 47Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? 48Im. 192; Ul. 1813 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” Terjemahan Baru Bible © Indonesian Bible Society 1974, Selebihnya Tentang Alkitab Terjemahan Baru

Latar belakang ( Matius 1 – 2 ): Silsilah, kelahiran, dan masa kecil Yesus. Narasi pertama ( Matius 3 – 4 ): Pembaptisan Yesus dan awal pelayanan. Amanat pertama ( Matius 5 – 7 ): Khotbah di Bukit. Narasi kedua ( Matius 8 – 9 ): Pelayanan di Galilea. Amanat kedua ( Matius 10 ): Amanat Misioner, yaitu pedoman untuk mengikuti Yesus.

Pendahuluan Yesus Kristus melanjutkan Khotbah-Nya di Bukit dengan mengajari para murid-Nya untuk menghakimi dengan benar. Dia juga mengajar tentang menerima wahyu pribadi dan melakukan kehendak Bapa Surgawi. Saran untuk Pengajaran Matius 71–5 Sebagai bagian dari Khotbah-Nya di Bukit, Yesus Kristus mengajari para murid-Nya mengenai menghakimi dengan benar Sebelum kelas dimulai, tulislah pertanyaan berikut di papan tulis Sebaiknya kita menghakimi orang lain atau tidak? Ketika kelas dimulai, ajaklah siswa untuk menanggapi pertanyaan tersebut. GambarKhotbah di Bukit Khotbah di Bukit, oleh Carl Heinrich Bloch. Seizin dari Museum Sejarah National di Frederiksborg Castle di Hillerød, Denmark. Dilarang mengopi. Perlihatkan gambar Khotbah di Bukit Gospel Art Book [2009], nomor 39; lihat juga Jelaskan bahwa sewaktu Yesus melanjutkan Khotbah-Nya di Bukit, Dia mengajari para murid-Nya mengenai menghakimi. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Matius 71 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari apa yang Tuhan ajarkan tentang menghakimi. Tandaskan bahwa ayat 1 seringkali disalahfahami berarti bahwa kita hendaknya jangan pernah menghakimi. Mintalah seorang siswa untuk membacakan Matius 71, membandingkannya dengan Terjemahan Joseph Smith Matius 71–2, PTS. Apa yang Juruselamat ajarkan mengenai menghakimi? Menurut Anda apa artinya menghakimi dengan benar? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Matius 72 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari apa yang akan terjadi kepada kita berdasarkan cara kita menghakimi orang lain. Ajaklah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. Apa yang akan terjadi jika kita menghakimi orang lain dengan tidak benar? Setelah siswa menanggapi, bantulah mereka mengidentifikasi asas berikut Jika kita menghakimi orang lain dengan benar, Allah akan memberlakukan belas kasihan dan keadilan yang sama kepada kita. Jika mungkin, distribusikan salinan dari pernyataan berikut dari Teguh pada Iman kepada setiap siswa. Ajaklah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang. Mintalah separuh anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari jenis penghakiman yang hendaknya kita lakukan dan yang hendaknya tidak kita lakukan. Mintalah separuh anggota kelas lainnya untuk mencari bagaimana kita dapat menghakimi dengan benar. Gambarselebaran, menghakimi Buku Pedoman Guru Seminari Perjanjian Baru—Pelajaran 12 “Terkadang orang-orang merasa bahwa adalah keliru untuk menilai [menghakimi] orang lain dalam cara apa pun. Sementara adalah benar bahwa hendaknya Anda tidak mengutuk atau menghakimi orang lain secara tidak adil, Anda mungkin perlu membuat penilaian terhadap gagasan, situasi, dan orang-orang sepanjang kehidupan Anda .… Penilaian adalah penggunaan penting dari hak pilihan Anda dan sangat memerlukan kehati-hatian, terutama ketika Anda memberikan penilaian mengenai orang lain. Semua penilaian Anda harus didasarkan pada standar-standar yang benar. Ingatlah bahwa hanya Allah, yang mengetahui hati setiap individu, yang dapat membuat penilaian akhir dari individu-individu tersebut lihat Wahyu 2012; 3 Nefi 2714; A&P 1379 .… … Sebisa mungkin, nilailah keadaan orang terkait alih-alih menilai orang itu sendiri. Bila mungkin, tahanlah diri dari membuat penilaian sampai Anda memiliki cukup pengetahuan tentang kenyataannya. Senantiasalah bersikap peka terhadap Roh Kudus, yang dapat membimbing keputusan-keputusan Anda” Teguh pada Iman Sebuah Referensi Injil [2004], 125–126. © 2015 oleh Intellectual Reserve, Inc. Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Apa jenis penilaian atau penghakiman yang hendaknya kita buat? Bagaimana kita dapat menilai atau menghakimi dengan benar? Perlihatkan serpihan kecil kayu serta sebatang kayu yang panjang dan tebal. Jelaskan bahwa sewaktu Juruselamat mengajari para murid-Nya mengenai menghakimi, Dia merujuk pada serpihan kecil kayu sebagai selumbar dan sebatang bayu yang besar sebagai balok. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Matius 73 dengan lantang, dan mintalah anggota kelas untuk mencari apa yang Juruselamat ajarkan mengenai menghakimi orang lain. Apa kiranya yang selumbar dan balok itu wakili dalam analogi Juruselamat? Bagaimana Anda akan menyatakan kembali ajaran Tuhan di ayat 3? Ajaklah dua siswa untuk maju ke depan kelas. Instruksikan seorang siswa untuk memegang balok di depan matanya. Tanyakan kepada siswa kedua Akankah Anda mau teman sekelas Anda dengan balok itu mengambil serpihan kayu dari mata Anda? Mengapa tidak? Tanyakan kepada siswa dengan balok tadi Apa yang perlu Anda lakukan untuk melihat cukup jelas untuk mengambil serpihan kayu dari mata teman sekelas Anda? Ajaklah siswa dengan balok tadi untuk membacakan pernyataan berikut oleh Presiden Dieter F. Uchtdorf dari Presidensi Utama GambarPresiden Dieter F. Uchtdorf “Kisah mengenai balok dan selumbar ini tampaknya berhubungan erat dengan ketidakmampuan kita untuk melihat diri kita sendiri dengan jelas. Saya tidak tahu mengapa kita bisa mendiagnosis dan merekomendasikan perbaikan untuk kesalahan orang lain dengan begitu baik, sementara kita seringkali mengalami kesulitan melihat kesalahan kita sendiri” “Bukan Aku, Ya Tuhan?” Ensign atau Liahona, November 2014, 56. Ajaklah kedua siswa itu untuk duduk. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Matius 74–5 dengan lantang, dan ajaklah anggota kelas untuk mencari kesalahan siapa yang Juruselamat firmankan hendaknya kita khawatirkan. Haruskah kekhawatiran dan koreksi kita terfokus pada kesalahan orang lain atau kesalahan kita sendiri? Mengapa? Asas apa yang dapat kita pelajari dari ayat-ayat ini yang dapat membantu kita menghindar dari menghakimi [menilai] orang lain dengan tidak benar? Siswa mungkin menggunakan beragam kata namun hendaknya mengidentifikasi asas berikut Jika kita berfokus pada menghilangkan dosa dan kelemahan kita sendiri, maka semakin kecil kemungkinan kita untuk menghakimi orang lain secara tidak benar. Bagaimana asas ini dapat membantu kita ketika kita melihat kekurangan dalam diri orang lain? Anda dapat memberi siswa sepotong kecil kayu untuk disimpan untuk mengingatkan mereka akan asas ini. Ajaklah siswa untuk merenungkan dosa atau kelemahan yang dapat mereka hilangkan dari kehidupan mereka sendiri. Imbaulah mereka untuk meminta bantuan Tuhan untuk menghilangkan kekurangan mereka sendiri alih-alih menghakimi orang lain dengan tidak benar. Matius 76–14 Juruselamat mengajar mengenai mencari wahyu pribadi Ringkaslah Matius 76 dengan menjelaskan bahwa Terjemahan Joseph Smith akan ayat ini membantu kita memahami bahwa Yesus Kristus memanggil para murid-Nya untuk pergi ke seluruh dunia untuk berkhotbah. Mereka harus mengajarkan pertobatan tetapi menyimpan misteri-misteri kerajaan bagi diri mereka sendiri. Dengan kata lain, mereka tidak boleh membahas topik-topik sakral dengan orang yang belum siap untuk menerimanya. Lihat Terjemahan Joseph Smith, Matius 79–11 [dalam Penuntun bagi Tulisan Suci]. Jelaskan bahwa menurut Terjemahan Joseph Smith, Matius 77 lihat Terjemahan Joseph Smith, Matius 712 [tidak disertakan dalam Penuntun bagi Tulisan Suci] dimulai dengan ungkapan “Katakan kepada mereka, Tanyakanlah kepada Allah.” Ajaklah seorang siswa untuk membacakan ayat 7, dengan lantang, dimulai dengan menambahkan ungkapan ini. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari apa yang Juruselamat firmankan agar para murid-Nya ajarkan. Para murid diberi tahu untuk mengatakan apa kepada orang yang ingin menerima pengetahuan dari Allah? Asas apa dapat kita pelajari dari ayat 7 mengenai bagaimana kita dapat memahami pengetahuan sakral dari Allah? Setelah siswa menanggapi, bantulah mereka mengidentifikasi asas berikut Sewaktu kita bertanya, mencari, dan mengetuk dalam pencarian kita akan kebenaran, Bapa Surgawi akan menjawab dan memberkati kita dengan wahyu pribadi. Apa yang diindikasikan kata bertanya, mencari, dan mengetuk harus kita lakukan untuk menerima wahyu pribadi? Ajaklah beberapa siswa untuk berbagi tentang saat ketika upaya mereka bertanya, mencari, dan mengetuk mengundang wahyu pribadi. Ringkaslah Matius 79–11 dengan menjelaskan bahwa Juruselamat mengajarkan bahwa sama seperti ayah yang penuh kasih tidak akan memberikan batu atau ular kepada putranya yang meminta roti atau ikan, Bapa Surgawi juga tidak akan menyangkal memberikan karunia wahyu pribadi bagi anak-anak-Nya yang memintanya. Imbaulah siswa untuk menjalankan iman dengan bertanya, mencari, dan mengetuk untuk mengundang wahyu pribadi dan pemahaman akan Injil. Bersaksilah bahwa sewaktu mereka melakukan ini dengan iman dan kesabaran, Bapa Surgawi akan menjawab. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Matius 712–14 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari kebenaran-kebenaran tambahan yang Juruselamat beri tahukan agar para murid-Nya ajarkan. Ajaklah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. Matius 715–27 Juruselamat menjanjikan keselamatan kepada mereka yang melakukan kehendak Bapa Mintalah siswa mendaftar di papan tulis beberapa gagasan yang umumnya diterima oleh dunia tetapi bertentangan dengan rencana Bapa Surgawi. Mengapa penting untuk mampu memperbedakan apakah seorang individu atau suatu kelompok mempromosikan gagasan yang bertentangan dengan rencana Bapa Surgawi? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Matius 715 dengan lantang. Kemudian tanyakan Mengenai apa Tuhan memperingatkan para murid? Bagaimana firman-Nya para nabi palsu ini dapat menyamar? GambarPenatua M. Russell Ballard Jelaskan bahwa Penatua M. Russell Ballard dari Kuorum Dua Belas Rasul memperingatkan mengenai nabi palsu di zaman kita yang mencakup “baik pria maupun wanita, yang menunjuk diri sendiri menjadi pendeklarasi ajaran-ajaran Gereja” seperti juga “mereka yang berbicara dan mengeluarkan terbitan dalam pertentangan terhadap para nabi sejati Allah dan yang secara aktif memengaruhi orang lain dengan tidak memedulikan kesejahteraan kekal orang-orang yang mereka rayu” “Beware of False Prophets and False Teachers,” Ensign, November 1999, 63. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Matius 716–20 dengan lantang. Mintalah siswa untuk menyimak, dengan mencari satu cara kita dapat membedakan apakah seseorang adalah nabi palsu atau guru palsu. Apakah satu cara kita dapat membedakan apakah seseorang adalah nabi palsu atau guru palsu? Setelah siswa merespons, tulislah kebenaran berikut di papan Kita dapat membedakan para nabi palsu dari buah-buah mereka. Perlihatkan kepada siswa dua jenis buah. Tanyakan kepada siswa jenis tanaman apa yang menghasilkan masing-masing buah. Jelaskan bahwa serupa dengan mengidentifikasi tanaman melalui buahnya, kita dapat mengidentifikasi nabi palsu dan guru palsu melalui ajaran, tindakan, dan gagasan mereka. Berdasarkan kebenaran ini, bagaimana kita dapat mengenali individu dan kelompok yang hendaknya kita waspadai? Bagaimana daftar gagasan di papan tulis berhubungan dengan kebenaran ini? Ringkaslah Matius 721–23 dengan menjelaskan bahwa bukan semua orang yang memaklumkan diri percaya kepada Yesus Kristus yang akan memasuki kerajaan-Nya, melainkan mereka yang melakukan kehendak Bapa Surgawi dan jadi mengenal Dialah yang akan memasuki kerajaan surga. Perlihatkan bongkahan batu dan senampan pasir. Tanyakan kepada siswa apakah mereka lebih suka membangun rumah mereka di atas batu atau di atas pasir. Ajaklah mereka untuk menjelaskan mengapa. Mintalah seorang siswa untuk membacakan Matius 724–27 dengan lantang. Menurut ayat 24, apa tindakan yang Juruselamat firmankan akan menjadikan seseorang seperti orang bijak yang membangun di atas batu karang? Menurut ayat 26, apa tindakan yang Juruselamat firmankan akan menjadikan seseorang seperti orang bodoh yang membangun di atas pasir? Menurut Anda hujan, banjir, dan angin mewakili apa dalam analogi ini lihat ayat 27; lihat juga Helaman 512? Apa asas mengenai menindaki ajaran Tuhan yang dapat kita pelajari dari analogi ini? Siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, namun mereka hendaknya mengidentifikasi asas berikut Jika kita mendengar dan menindaki ajaran-ajaran Tuhan, maka Dia akan memperkuat kita untuk menanggung pencobaan-pencobaan kita. Jika kita mendengar ajaran-ajaran Tuhan tetapi tidak mengikutinya, maka kita tidak akan memiliki dukungan yang kita butuhkan ketika pencobaan datang. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan apa yang Tuhan ajarkan dalam Khotbah di Bukit lihat Matius 5–7. Ajaklah mereka untuk menjadi seperti orang yang bijak dengan memutuskan untuk bertindak sesuai dengan asas-asas yang Juruselamat ajarkan. Anda mungkin ingin memberi siswa waktu untuk menuliskan bagaimana mereka akan menerapkan satu atau lebih dari asas-asas dari pelajaran ini atau dari tiga pelajaran terdahulu.
. 168 222 433 284 183 54 180 337

matius 7 ayat 1 5